
Pelatih baru Inter Milan, Cristian Chivu dalam konferensi pers jelang Piala Dunia Antarklub 2025 di Los Angeles. (c) AP Photo/Greg Beacham
Bola.net – Alessandro Bastoni mengakui Inter Milan membutuhkan suntikan semangat baru setelah akhir era Simone Inzaghi yang berakhir pahit. Bek tengah andalan Nerazzurri itu juga mengaku masih belum menemukan penjelasan atas kekalahan telak 0-5 dari PSG di final Liga Champions.
Musim lalu menjadi periode menyakitkan bagi Inter yang kalah tipis dalam perebutan Scudetto dari Napoli. Kekalahan di final Liga Champions dan kepergian Inzaghi ke Al-Hilal menambah daftar pukulan berat yang harus diterima skuad asuhan Chivu ini.
“Kami sudah melalui empat tahun indah bersama Inzaghi, lalu dia membuat keputusan ini. Kami tidak punya keluhan dan masih sering berbicara dengannya,” ungkap Bastoni kepada wartawan di Los Angeles.
Persiapan Inter Menuju Piala Dunia Antarklub
Pelatih baru Inter Milan, Cristian Chivu dalam konferensi pers jelang Piala Dunia Antarklub 2025 di Los Angeles. (c) AP Photo/Greg Beacham
Inter kini fokus pada persiapan Piala Dunia Antarklub 2025 dengan jadwal ketat yang harus dijalani. Mereka akan menghadapi Monterrey, Urawa Red Diamonds, dan River Plate dalam turnamen prestisius tersebut.
Bastoni menekankan pentingnya memulai era baru dengan semangat segar. “Tidak mudah, tapi pekerjaan kami mengharuskan kami untuk memulai lagi, melihat sisi positif dari musim lalu dan memulai era baru,” jelasnya.
“Yang mutlak harus kami lakukan adalah membawa semangat baru,” tambah Bastoni tentang peran penting Cristian Chivu sebagai pelatih baru.
Peran Penting Chivu dalam Kebangkitan Inter
Alessandro Bastoni berduel dengan Pau Cubarsi dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 antara Inter Milan vs Barcelona, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Luca Bruno
Cristian Chivu bukanlah nama asing di Inter mengingat sejarahnya sebagai pemain tim Treble 2010 dan pelatih akademi. Bastoni mengaku langsung terkesan dengan pendekatan manusiawi yang dibawa pelatih asal Rumania itu.
“Pelatih membantu kami menemukan energi baru. Dia menekankan pentingnya perjalanan kami dalam beberapa tahun terakhir dan pencapaian besar yang kami raih,” papar Bastoni tentang metode Chivu.
“Saya langsung terkesan dengan Chivu dari sisi manusiawi. Saya sudah mengenalnya sebagai pelatih tim Primavera, tapi mungkin kami butuh mendengar dia menceritakan semua yang kami capai selama ini,” ungkap Bastoni.
Belajar dari Kegagalan Final Liga Champions
Bastoni mengakui dirinya dan rekan-rekan sempat mempertanyakan penyebab kekalahan telak dari PSG. Namun, pemain berusia 24 tahun itu memilih untuk melupakan masa lalu dan fokus pada peluang baru.
“Kami sudah bertanya pada diri sendiri mengapa final Liga Champions bisa berakhir seperti itu. Saya belum bisa menemukan penjelasan untuk malam itu, tapi untungnya profesi ini memungkinkan kami melupakannya dan melanjutkan,” kata Bastoni.
“Pelatih Chivu dan (asisten pelatih Aleksandar) Kolarov perlu bekerja pada mentalitas kami, karena musim-musim ini panjang dan melelahkan,” tambahnya tentang tantangan ke depan.
Transisi di Timnas Italia
Bastoni yang juga pemain timnas Italia turut merasakan perubahan pelatih dari Luciano Spalletti ke Gennaro Gattuso. Pemain asal Rimini ini memahami dinamika dunia sepakbola yang penuh perubahan.
“Era tidak berlangsung selamanya. Pemain dan pelatih harus berbagi tanggung jawab ketika ada yang tidak beres, tapi inilah sepakbola dan kami harus siap menghadapi apapun,” tutup Bastoni tentang transisi di timnas.
No Responses