
Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao saat memimpin timnya melawan Bologna di final Coppa Italia 2024-2025. (c) AP Photo/Gregorio Borgia
Bola.net – Kekalahan AC Milan dari Bologna dalam final Coppa Italia meninggalkan rasa kecewa yang mendalam bagi Sergio Conceicao. Pelatih asal Portugal itu mengakui timnya gagal tampil maksimal, terutama di babak kedua.
Meski sempat menunjukkan permainan seimbang di babak pertama, Rossoneri kesulitan membongkar pertahanan Bologna yang solid. Gol tunggal Dan Ndoye di menit ke-53 menjadi pukulan telak yang mengubur harapan Milan meraih trofi.
Kekalahan ini semakin memperburuk catatan Milan di musim yang penuh gejolak. Kini, mereka bahkan terancam gagal bermain di kompetisi Eropa musim depan.
Performa Milan Kurang Maksimal
Joao Felix berduel dengan Davide Calabria dalam laga final Coppa Italia 2024/2025 antara AC Milan vs Bologna di Olimpico, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Gregorio Borgia
Conceicao mengakui bahwa timnya seharusnya bisa bermain lebih baik melawan Bologna. Ia menegaskan bahwa kekalahan ini murni karena kesalahan tim sendiri, bukan karena keputusan wasit.
Meski ada beberapa insiden kontroversial, pelatih berusia 49 tahun itu enggan menjadikan wasit sebagai kambing hitam. Ia lebih memilih fokus pada evaluasi permainan timnya.
“Babak pertama cukup seimbang, kami punya beberapa peluang mencetak gol,” ujar Conceicao kepada Sport Mediaset.
“Saya akui, kami bisa bermain lebih baik di babak kedua. Bologna sedikit beruntung dengan gol mereka, tapi mereka layak menjuarai trofi ini,” tambahnya.

|
6 Mei 2025



|
5 Mei 2025


Insiden Kontroversial Wasit
Duel antara penyerang AC Milan, Rafael Leao dan pemain Bologna, Lewis Ferguson di final Coppa Italia 2024-2025. (c) AP Photo/Gregorio Borgia
Milan sempat protes keras terhadap keputusan wasit Maurizio Mariani yang dinilai kurang tegas. Insiden antara Lewis Ferguson dan Christian Pulisic seharusnya berujung kartu kuning kedua bagi pemain Bologna itu.
Namun, Conceicao menegaskan bahwa ia tidak ingin mencari-cari alasan. Baginya, yang lebih penting adalah mengevaluasi kesalahan tim sendiri.
“Saya tidak ingin mencari alasan dengan wasit. Ada dua atau tiga situasi kontroversial, tapi itu bukan alasan kekalahan kami,” tegasnya.
“Kami harus bermain lebih baik. Kami menang Supercoppa, sampai final Coppa Italia, sekarang kami harus mengakhiri musim dengan bermartabat,” lanjut Conceicao.
Bagaimana Tentang Strategi Milan?
Rafael Leao usai laga final Coppa Italia 2024/2025 antara AC Milan vs Bologna di Stadion Olimpico, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Gregorio Borgia
Ketika ditanya apakah akan mengubah starting XI jika diberi kesempatan lagi, Conceicao menjawab dengan tegas. Ia menyatakan tetap percaya pada keputusan yang telah diambil sebelum laga.
Pelatih itu mengakui bahwa Bologna berhasil menerapkan pressing tinggi yang membuat Milan kesulitan. Akibatnya, Rossoneri sering terpaksa memainkan umpan-umpan panjang.
“Ada 10.000 hal yang terlintas di pikiran dalam situasi seperti ini. Tapi saya tetap akan membuat keputusan yang sama,” ujarnya.
“Kami sudah mempersiapkan kiper sebagai sweeper, tapi terkadang terpaksa bermain bola panjang. 25 menit pertama sebenarnya tidak buruk,” jelas Conceicao.
Masa Depan Conceicao di Milan
Ekspresi Sergio Conceicao di laga AC Milan vs Bologna di Serie A 2024/2025 di San Siro, Sabtu (10/05/2025). (c) Spada/LaPresse via AP Photo
Kekalahan ini memunculkan spekulasi tentang masa depan Conceicao di Milan. Ketika ditanya apakah akan kembali membawa Milan ke Coppa Italia musim depan, ia hanya tersenyum tipis.
“Kita akan bertemu lagi Minggu depan untuk laga Serie A melawan Roma,” jawabnya diplomatis.
“Ini pertandingan yang sangat kompetitif, setiap duel bisa menjadi penentu. Saya harus mengucapkan selamat kepada Bologna, mereka bermain dengan baik,” tutup Conceicao.
No Responses