
Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao saat memimpin timnya melawan Bologna di final Coppa Italia 2024-2025. (c) AP Photo/Gregorio Borgia
Bola.net – AC Milan, klub sepak bola legendaris asal Italia, saat ini tengah menghadapi masa sulit di musim 2024/2025. Keterpurukan ini memicu berbagai komentar dari eks pelatih legendaris Rossoneri, Arrigo Sacchi.
Menurut Sacchi, masalah yang dihadapi Milan tidak terletak pada pelatih Sergio Conceicao. Keterpurukan Rossoneri terjadi karena manajemen klub yang tidak memiliki visi yang jelas.
Musim ini, Milan memulai musim dengan menunjuk Paulo Fonseca. Namun ia digantikan jelang pergantian tahun oleh Conceicao karena penampilan Rossoneri yang tidak konsisten.
Milan sempat memenangkan trofi dengan Conceicao. Namun performa Rossoneri tetap amburadul. Kini Rossoneri punya peluang kecil bermain di kompetisi Eropa musim depan dan itu membuat Conceicao mendapat tekanan sangat besar.
Kesalahan Manajemen yang Fatal
Rafael Leao usai laga final Coppa Italia 2024/2025 antara AC Milan vs Bologna di Stadion Olimpico, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Gregorio Borgia
Arrigo Sacchi, yang pernah melatih AC Milan di era tahun 80 dan 90an, ikut angkat bicara terkait ambyarnya musim Rossoneri. Dalam kolomnya untuk Gazzetta dello Sport, tanpa ragu, ia menunjuk langsung manajemen klub sebagai biang keterpurukan Rafael Leao dkk.
Ia berpendapat bahwa para eksekutif yang terlibat dalam pengambilan keputusan telah melakukan kesalahan yang cukup serius. Keputusan untuk memberikan bangku cadangan kepada Conceicao di pertengahan musim dinilai sebagai langkah yang tidak bijaksana.
“Di pertengahan musim, mereka pikir yang terbaik adalah mundur dan memberikan bangku cadangan kepada Conceicao. Saya pikir ia yang paling tidak bisa disalahkan karena ia mendapati dirinya bekerja dalam kekacauan total,” ungkap Sacchi. Hal ini menunjukkan bahwa pelatih seharusnya diberikan kesempatan untuk membangun tim, bukan justru menjadi kambing hitam atas situasi yang tidak menguntungkan.
Sacchi menekankan bahwa dalam sepak bola, sering kali pelatih menjadi korban dari keputusan manajemen yang buruk. “Pada akhirnya, Anda akan melihat dialah yang akan membayar harganya karena itu adalah salah satu aturan lama dan tidak masuk akal dalam sepak bola,” tambahnya. Ini menjadi gambaran betapa sulitnya posisi seorang pelatih ketika manajemen tidak mendukungnya dengan baik.

|
6 Mei 2025


Komposisi Tim yang Tidak Koheren
Momen selebrasi gol Strahinja Pavlovic di laga Udinese vs AC Milan, Serie A 2024/2025 (c) Andrea Bressanutti/LaPresse via AP
Sacchi juga mengkritik komposisi skuad AC Milan saat ini, yang menurutnya tidak terbentuk secara baik. Ia menyatakan bahwa klub memiliki sekelompok pemain yang direkrut secara acak, yang tidak mampu membangun tim yang kohesif. “Saya bahkan tidak mempertanyakan kualitas teknis individu, meskipun saya bisa, tetapi masalah sebenarnya adalah mereka bukanlah tipe pemain yang dapat membentuk tim yang kohesif,” jelasnya.
Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh manajemen dalam meramu tim yang solid. Keberhasilan sebuah klub tidak hanya ditentukan oleh pemain bertalenta, tetapi juga oleh kemampuan mereka untuk bekerja sama sebagai satu kesatuan. Jika manajemen tidak mampu melihat hal ini, maka masa depan AC Milan akan semakin suram.
Dengan rata-rata usia skuad yang cukup muda dan banyaknya pemain asing, AC Milan harus memikirkan strategi yang lebih matang. Ini adalah saat yang tepat bagi manajemen untuk mengevaluasi kembali kebijakan transfer dan fokus pada penciptaan tim yang memiliki visi dan tujuan yang jelas.
Harapan untuk Masa Depan
Tammy Abraham usai laga final Coppa Italia 2024/2025 antara AC Milan vs Bologna di Stadion Olimpico, Kamis (15/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Gregorio Borgia
Meski situasi saat ini tampak suram, masih ada harapan bagi AC Milan untuk bangkit kembali. Sacchi menekankan pentingnya memiliki manajemen yang memiliki visi jangka panjang untuk klub. Tanpa visi tersebut, klub akan terus terjebak dalam siklus kesalahan yang sama.
“Apakah Milan saat ini memiliki visi yang jelas sebagai sebuah klub? Bagi saya, tentu saja tidak,” tegasnya.
“Mereka bergerak secara membabi buta, dan dengan melakukan itu, mereka pasti akan menabrak tembok,” ujar Sacchi. Ini adalah panggilan bagi manajemen untuk segera mengambil tindakan yang tepat demi masa depan klub.
Jadwal AC Milan Berikutnya
Ekspresi Sergio Conceicao di laga AC Milan vs Bologna di Serie A 2024/2025 di San Siro, Sabtu (10/05/2025). (c) Spada/LaPresse via AP Photo
Kompetisi: Serie A/Liga Italia
Pertandingan: AS Roma vs AC Milan
Stadion: Olimpico
Hari: Senin, 19 Mei 2025
Kickoff: 01.45 WIB
(Gazzetta dello Sport)
No Responses