
Serie A 2024/2025: Ruben Loftus-Cheek dikepung Jay Idzes (nomor 4) dan Hans Nicolussi Caviglia (kiri) di laga AC Milan vs Venezia (c) Spada/LaPresse via AP
Bola.net – Di sela-sela semangat yang membuncah setelah menang besar atas Inter di Coppa Italia, AC Milan kini menatap laga berikutnya. Minggu, 27 April 2025, Rossoneri akan bertandang ke Pier Luigi Penzo untuk menantang Venezia dalam lanjutan Serie A. Misi mereka sederhana, tapi krusial: menjaga momentum menuju akhir musim.
Kemenangan 3-0 atas rival sekota mengembalikan kepercayaan diri yang sempat luntur. Namun, Sergio Conceicao dan pasukannya sadar betul akan bahaya ‘hangover’ setelah derby. Sebuah kesalahan kecil di laga ini bisa merusak momentum yang telah terbangun.
Milan memang diunggulkan, tetapi seperti biasa, kemenangan tidak akan datang begitu saja. Ada beberapa duel kunci di lapangan yang bakal menjadi penentu, salah satunya Luka Jovic melawan Jay Idzes, dan Rossoneri wajib memenanginya satu per satu.
Tomori vs Ellertsson: Duel di Sayap yang Tak Boleh Lengah
Fikayo Tomori berduel dengan Eldor Shomurodov di laga perempat final Coppa Italia 2024-2025 antara AC Milan vs AS Roma. (c) AP Photo/Antonio Calanni
Fikayo Tomori kembali menunjukkan ketangguhannya di beberapa laga terakhir, termasuk saat membungkam Inter. Kini, bek asal Inggris itu dihadapkan pada tantangan baru bernama Mikael Egill Ellertsson. Pemain asal Islandia itu punya insting menyerang tinggi, terbukti lewat golnya ke gawang Juventus.
Kecepatan dan kelincahan Ellertsson menjadi ancaman nyata di sektor kanan Venezia. Tomori harus selalu sigap menjaga kedalaman pertahanan dan tidak memberikan ruang sedikit pun. Sebuah kesalahan posisi bisa berujung fatal, apalagi dengan pergerakan liar yang dimiliki lawannya.
Bagi Milan, kestabilan di lini belakang adalah fondasi untuk meraih tiga poin. Tomori pun tahu bahwa menjaga clean sheet akan menjadi langkah pertama menuju kemenangan di Venezia.

|
6 Mei 2025


Fofana vs Caviglia: Pertarungan di Tengah yang Menentukan Ritme
AC Milan vs Atalanta: Youssouf Fofana vs Ederson. (c) Spada/LaPresse via AP
Di lini tengah, pertempuran akan berfokus pada Hans Caviglia dan Youssouf Fofana. Caviglia, yang dipinjam dari Juventus, akan berusaha mengatur ritme permainan Venezia dari kedalaman. Dia butuh ketenangan ekstra untuk menjaga bola tetap berada di kaki timnya.
Namun, tugas itu tidak akan mudah dengan Fofana mengintai di setiap pergerakan. Gelandang asal Prancis ini dikenal sebagai ‘pencuri bola’ yang cerdik dan agresif. Setiap kali Caviglia mencoba membangun serangan, Fofana siap merebut dan membalikkan momentum.
Menguasai pertarungan di lini tengah akan menjadi kunci Milan untuk mendikte jalannya pertandingan. Fofana membawa energi dan intensitas yang bisa mematikan ritme permainan lawan sejak awal.
Theo vs Zerbin: Sisi Kiri Jadi Arena Serangan Utama Milan
Bek AC Milan, Theo Hernandez (kanan) beradu mulut dengan Dodo di laga AC Milan vs Fiorentina (c) AP Photo/Antonio Calanni
Dalam fase menyerang, mata publik akan tertuju pada sisi kiri Milan, tempat Theo Hernandez beroperasi. Full-back flamboyan ini sedang dalam performa terbaik dan akan jadi senjata utama untuk menembus pertahanan Venezia. Di sisi lain, Alessio Zerbin akan mendapat tugas berat membantu bertahan menghadang laju Theo.
Zerbin harus bekerja ekstra keras menutup ruang dan mencegah Theo masuk terlalu dalam. Jika tidak, Rossoneri bisa dengan cepat mengubah tekanan menjadi peluang emas dari sektor itu. Dukungan penuh dari sayap bertahan akan menjadi vital untuk menjaga keseimbangan Venezia.
Bagi Milan, keberhasilan Theo dalam memenangkan duel ini bisa menjadi pembuka jalan menuju kemenangan yang dibutuhkan. Mereka paham betul bahwa satu tusukan dari sang bek sayap bisa mengubah seluruh cerita laga.
Reijnders vs Busio: Ruang Gerak yang Harus Direbut
Tijjani Reijnders mencetak gol kedua AC Milan dalam laga melawan Como di Serie A, Minggu (16/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Antonio Calanni
Tijjani Reijnders diperkirakan kembali mendapat kebebasan di lini tengah Milan. Perannya vital untuk menciptakan celah, melakukan penetrasi, dan membongkar formasi bertahan lawan. Menghadangnya adalah tugas berat yang kini jatuh ke pundak Gianluca Busio.
Busio, sebagai gelandang berpengalaman di kubu Venezia, harus tampil disiplin dan sabar. Setiap ruang yang diberikan kepada Reijnders bisa berbuah bencana bagi Venezia. Itu berarti konsentrasi penuh dan kedisiplinan menjadi harga mati.
Untuk Milan, memberi ruang kepada Reijnders berarti mempercepat transisi dari bertahan ke menyerang. Jika pertempuran ini dimenangkan, Rossoneri akan mengendalikan tempo laga sesuai keinginan mereka.
Jovic vs Idzes: Duel Kunci di Jantung Pertahanan
Luka Jovic usai mencetak gol dalam laga leg kedua semifinal Coppa Italia 2024/2025 antara Inter Milan vs AC Milan, Kamis (24/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Luca Bruno
Di lini depan, semua mata akan memandang Luka Jovic, yang tengah menikmati masa-masa terbaiknya. Penyerang Serbia itu tampil tajam, baik dalam duel di udara maupun pergerakan cerdiknya ke area dalam. Jay Idzes, bek tengah Timnas Indonesia yang menjadi pilar pertahanan Venezia, akan mendapat tugas berat menahannya.
Jovic dikenal lihai mencari ruang di antara bek lawan dan tidak segan turun untuk menarik lawan keluar dari posisinya. Ketangguhan Idzes dalam membaca pergerakan dan bertarung fisik akan benar-benar diuji sepanjang 90 menit. Sebuah kelengahan kecil bisa cukup bagi Jovic untuk membuat perbedaan.
Bagi Milan, mempertahankan ketajaman Jovic bisa menjadi pembeda antara membawa pulang tiga poin atau kehilangan momentum di pengujung musim ini.
Sumber: Sempre Milan
No Responses